Selasa, 28 Juli 2009

Analisis masalah dampak lingkungan ( danau limboto )

ANALISIS MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN
“ Pengaruh keberadaan pabrik pupuk eceng gondok terhadap
Danau Limboto Provinsi Gorontalo “

BAB I Pendahuluan
Tumbuh-tumbuhan secara keseluruhan beranekaragam diantaranya banyak jenis yang menyimpan dalam pertumbuhannya sebagai respon terhadap lingkungan berbagai macam respon yang disebabkan oleh sinar matahari, air, makanan, suhu dan tanah . Eceng gondok salah satunya merupakan tanaman herba perairan atau rawa , bergetah dan mempunyai rhizoma , Tanaman ini pertumbuhannya sangat cepat yang mana merupakan indikator tercemarnya suatu lingkungan perairan, hal inilah yang terjadi didanau Limboto daerah provinsi Gorontalo, pertumbuhan tanaman eceng gondok yang sangat cepat dan penyebaranya sangat luas menyebabkan danau tersebut tertutupi dan mengalami pendangkalan .

1.1 . Latar Belakang
Tumbuhan gulma encek gondok berkembang kian meluas di Danau Limboto Provinsi Gorontalo hingga luas permukaan danau mulai tertutupi , dengan populasi yang begitu cepat berkembang , eceng gondok mengalami pembusukan dan hasil pembusukan tersebut mengendap kedasar danau mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada danau tersebut, selain itu peningkatan populasi eceng gondok tersebut menyulitkan aktivitas nelayan yang menggantungkan hidupnya mencari ikan di danau itu, dengan maraknya tanaman eceng gondok yang sampai menutupi permukaan danau sampai tidak terlihat lagi danau yang semulanya luas bersih dan indah itu , beberapa usaha yang dilakukan oleh para nelayan dengan membersihkan danau limboto dengan cara manual yaitu dengan membersihkan pinggiran danau akan tetapi hasilnya tetap nihil karena pertumbuhannya yang sangat cepat , Sebelumnya pemerintah telah mencanangkan berbagai program untuk menyelamatkan danau itu dari pendangkalan dan pengurangan area danau akibat pemukiman.Salah satu gerakan penyelamatan tersebut dengan menggelar lomba membersihkan enceng gondok dan membuat kerajinan dari daun tanaman gulma tersebut. Berbagai master plan untuk mengatasi krisisnya danau kebanggan Gorontalo tersebut telah dirancang, namun tak satu pun membuahkan hasil
Kondisi Danau Limboto, Gorontalo saat ini sangat memprihatinkan sehingga diprediksi dua hingga tiga tahun mendatang akan musnah ditutupi oleh eceng gondok yang menyebabkan pendangkalan. Oleh karena itu, salah satu langkah yang kini dilakukan oleh pemerintah setempat yaitu dengan melakukan usaha pengolahan eceng gondok menjadi pupuk (kompos), yang mempunyai nilai tambah bagi masyarakat setempat, dimana hasilnya dapat dijual kepada pengusaha tertentu, namun semua komponen perlu memikirkan keselamatan danau, yang juga sebagai sumber utama penghidupan masyarakat sekitarnya. Dengan memikirkan bahwa Potensi danau lebih besar manfaatnya dibanding nilai jual eceng gondok, sehingga usaha apapun akan dilakukan untuk menyelamatkan danau Limboto dari ancaman eceng gondok salah satunya yaitu dengan mengolahnya menjadi pupuk.

1.2 . Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui peranan keberadaan pabrik pupuk mengatasi ancaman
gulma eceng gondok demi keselamatan Danau Lomboto
b. Untuk mengetahui usaha-usaha lain yang dilakukan oleh pemerintah untuk
menyelamatkan danau limboto dari pencemaran lingkungan
c. Untuk mengetahui usaha pemerintah daerah provinsi Gorontalo dalam
mengatasi dampak eceng terhadap kelestarian Danau Limboto.
d. Untuk mengetahui usaha pemerintah dalam menerapkan peraturan mengenai
lingkungan hidup yang sehat bebas dari pencemaran.


1.3 . Rumusan Masalah

a. Bagaimana peranan keberadaan pabrik pupuk mengatasi ancaman gulma
eceng gondok demi keselamatan Danau Lomboto.
b. Bagaimana usaha pemerintah daerah provinsi Gorontalo dalam mengatasi
dampak eceng terhadap kelestarian Danau Limboto.
c. Bagaimana usaha pemerintah dalam menerapkan peraturan mengenai
lingkungan hidup yang sehat bebas dari pencemaran.
d. Apa usaha-usaha lain yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyelamatkan
danau limboto dari pencemaran lingkungan.


1.4 . Metode Penulisan
Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu :
Observasi dilakukan pada bulan Agustus 2006 di danau limboto, Provinsi Gorontalo yang mana kegiatan kepramukaan Wirakarya Nasional bersamaan dengan kegiatan pembersihan danau limboto dari eceng gondok , Sedangkan untuk pengumpulan data pendukung dilakukan dengan cara broswing internet, tanya jawab dan beberapa jurnal hasil penelitian sebelumnya.


















BAB II Landasan Teoritis

Kota Gorontalo lahir pada hari Kamis, 18 Maret 1728 M atau bertepatan dengan Kamis, 06 Syakban 1140 Hijriah. Tepat tanggal 16 Februari 2001 Kota Gorontalo secara resmi ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Gorontalo (UU Nomor 38 Tahun 2000 Pasal 7.
istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang. Gorontalo dikenal sebagai salah kota perdagangan, pendidikan, dan pusat pengembangan kebudayaan Islam di Indonesia Timur. Sejak dulu Gorontalo dijuluki sebagai Kota Serambi Madinah. Hal itu disebabkan pada waktu dahulu Pemerintahan Kerajaan Gorontalo telah menerapkan syariat Islam sebagai dasar pelaksanaan hukum, baik dalam bidang pemerintahan, kemasyarakatan, maupun pengadilan. Hal ini dapat dilihat dari filosofi budaya Gorontalo yang Islami berbunyi, "Adat bersendikan syarak dan syarak bersendikan Kitabullah (Al-Quran)."
Syarak adalah hukum yang berdasarkan syariat Islam. Karena itu, Gorontalo ditetapkan sebagai salah satu dari 19 daerah hukumSyarak adalah hukum yang berdasarkan syariat Islam. Karena itu, Gorontalo ditetapkan sebagai salah satu dari 19 daerah hukum adat di Indonesia. Raja pertama di Kerajaan Gorontalo yang memeluk agama Islam adalah Sultan Amai, yang kemudian namanya diabadikan sebagai nama perguruan tinggi Islam di Provinsi Gorontalo, STAIN Sultan Amai.
memeluLetak, Wilayah, Luas, dan Jumlah Penduduk Kota Gorontalo terletak di Pulau Sulawesi bagian utara berhadapan dengan Teluk Tomini, dengan posisi yang cukup strategis antara 00o28'17" sampai dengan 00o 35'56" Lintang Utara (LU) dan 122o 0'44" sampai dengan 123o 05'59" Bujur Timur (BT), dengan batas-batas:
o Utara : Kecamatan Tapa, Kabupaten Bonebolango,
o Timur : Kecamatan Kabila, Kabupaten Bonebolango,
o Selatan : Teluk Tomini, dan
o Barat : Kecamatan Batudaa, Kabupatan Gorontalo.
Kondisi Danau limboto yang kini sangat memiriskan, akibat ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, nampaknya harus dibayar dengan mahal terkait upaya konservasi dan penyelamatan danau terbesar di Provinsi Gorontalo ini. Setelah dibersihkan beberapa bulan lalu oleh nelayan setempat, kini tanaman enceng gondok di Danau Limboto kembali menjamur.
Sebagian areal danau di bagian Selatan yang sebelumnya tampak bersih, kini kembali dipenuhi gulma air dan menyulitkan nelayan mencari ikan. tingkat populasi enceng gondok di danau tersebut makin sulit ditekan, karena tak ada satupun program pemerintah yang berhasil menyelamatkan kondisi danau itu. Akibatnya, nelayan dan warga setempat kini tak bisa berharap banyak lagi dari hasil tangkapan ikan yang terus merosot di danau tersebut. Warga di pesisir danau berharap agar program pemerintah untuk penyelamatan enceng gondok tak sekedar isapan jempol, mengingat gulma tersebut telah menempati hampir tiga perempat areal danau. Sebelumnya, maraknya enceng gondok mengakibatkan sejumlah nelayan terjebak hingga berhari-hari saat mencari ikan. Enam nelayan bahkan baru bisa diselamatkan, setelah ratusan nelayan lain datang menerobos kumpulan enceng gondok yang mengakibatkan perahu mereka tak bisa berjalan.
Penyebab kerusakan, pencemaran, penyempitan dan pendangkalan danau Limboto Provinsi Gorontalo antara lain :
A. Pembuangan sampah dan sisa limbah rumah tangga
B. Masyarakat nelayan melakukan penangkapan ikan dengan perangkap ikan menggunakan batang pohon sebagai umpan sehingga mengalami pembusukan dan pengendapan kedasar danau
C. Pembusukan flora menyebabkan air danau berbau busuk
D. Tekanan penduduk yang memperluas daerah pertanian dan pemukimannya di daerah pinggiran danau
E. Terjadinya erosi sungai
Beberapa waktu lalu tim dari Departemen Lingkungan Hidup bekerjasama dengan tim lingkungan dari Canada telah melakukan survey terkait berapa total kebutuhan anggaran untuk penyelamatan danau yang dibutuhkan, dengan kondisi kritisnya saat ini. Angka yang sangat mencengangkan kemudian keluar dari hasil hitung-hitungan para peneliti ini yakni mencapai Rp14 triliun rupiah. Sebuah angka yang tentunya tidak mungkin dipenuhi daerah bahkan oleh pemerintah pusat sekalipun. Dari data yang diperoleh dari Balihiristi Provinsi Gorontalo diperoleh dari 23 jumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) 20 diantaranya kondisinya sudah sangat rusak, bahkan sudah mulai mengering.
Kepada koran ini Kasubdin Pengelolaan Lingkungan Hidup Balihiristi Provinsi Gorontalo Rogaya Biki menegaskan, secara keseluruhan memang pemerintah daerah dan pusat, akan sangat mustahil bisa memulihkan kondisi danau seperti sedia kala. Namun demikian, berbagai upaya penyelamatan kondisi danau memang mesti dilakukan, diantaranya adalah proses perbaikan lingkungan aliran air yang ada di DAS. "Satu persatu kini DAS dengan alokasi dana yang ada kami upayakan diselamatkan, agar kelestarian danau bisa sedikit terjaga," tandasnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh Balihiristi Provinsi Gorontalo sendiri saat ini terkait penyelamatan danau diantaranya adalah kegiatan pemulihan lingkungan danau serta pemulihan tangkapan air Danau Limboto. "Kegiatan ini meliputi pembuatan sedimentrap di DAS Bionga dan Taluditi, pembuatan bak penampungan air, penanaman tanaman tumpang sari, tanaman jarak, coklat cengkih di desa otopade," paparnya. Upaya lainnya yang dilakukan adalah penataan dan pemulihan lingkungan di Danau Limboto. "Kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan green bell," paparnya lagi.
Sederet kegiatan yang kini digagas ini memang masih harus membutuhkan dukungan program kegiatan lainnya terkait upaya penyelamatan danau limboto dari kepunahan. Sementara itu, luasan areal danau sendiri setiap tahunnya menyempit hingga 2 meter, akibat pendangkalan. Belum lagi populasi enceng gondok yang sulit ditekan. Semua pihak sendiri berharap kiranya penyelamatan danau limboto yang saat ini kian kritis bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh masyarakat, dan sebisa mungkin menghindarkan kebiasaan buruknya selama ini.




BAB III Pembahasan Masalah

Danau Limboto merupakan danau yang terbesar di Propinsi Gorontalo yang merupakan danau alam yang mempunyai daerah pengaliran seluas kurang lebih 890 km (termasuk luas danau) dan tergolong unik karena berada dekat dengan pusat kota dan kabupaten Gorontalo. Danau limboto terletak Danau Limboto sekarang ini dapat di kategorikan sebagai Danau yang kritis, proses pencemaran , sedimentasi , aerasi sungai dan tekanan penduduk terhadap penguasaan lahan sekitar danau untuk kegiatan pertanian dan permukiman menyebabkan danau mengalami penurunan luas dan kedalaman dari Luas dan kedalaman Danau pada tahun 1932 yaitu 7000 Ha dan 30 m, kemudian Luas dan kedalaman Danau pada tahun 1962 yaitu 4250 Ha dan 10 m dan Luas dan kedalaman Danau pada saat ini yaitu 3000 Ha dan 2 m, hal ini sangat memprihatinkan bagi keselamtan danau tersebut yang suatu saat nanti akan musnah.
Eceng gondok merupakan tanaman yang dapat menurunkan kadar zat pencemar pada limbah cair pabrik, pupuk urea dan asam formiat, telah dilakukan dari bulan Juni 1991 sampai bulan Januari 1992 di jurusan Biologi ITB. Dalam penelitian ini diamati akibat terhadap pertumbuhan dari jenis tumbuhan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan eceng gondok dalam mengurangi kadar zat-zat pencemar yang terkandung dalam jenis limbah cair serta untuk mengetahui kemampuan tanaman tersebut untuk menimbun nitrogen dan fosfor yang diserap dari air limbah. Uji coba penggunaan eceng gondok dalam mengurangi kadar zat-zat pencemar menunjukkan hasil bahwa kehadiran kedua tanaman ini menurunkan kadar zat padat terlarut, zat padat total, BOD, COD, N-amonia, N-nitrat, N-nitrit, N-total, 0-fosfat dan P-total dalam air limbah. Di samping itu pengaruh tanaman ini juga terlihat pada derajat keasaman (pH) air limbah, dimana pH berubah ke arah netral. Ternyata eceng gondok memberikan pengaruh yang sedikit berbeda. Eceng gondok memberikan penurunan kadar zat padat terlarut, zat padat total, BOD, COD, N-amonia, N-nitrat, N-nitrit, N-total, 0-fosfat dan P-total yang lebih besar. Kandungan protein, sebagai gambaran dari kemampuan menimbun nitrogen pada kedua tanaman, lebih tinggi pada daun dan batang dibandingkan dengan pada akar. Secara keseluruhan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa eceng gondok dapat digunakan untuk menurunkan kadar zat pencemar dalam limbah cair pabrik pupuk urea dan asam formiat pada pengolahan tingkat sekunder.
A. Analisis Masalah Dampak Lingkungan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia pasti akan mempengaruhi lingkungan alam maupun keadaan manusia itu sendiri. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui pengaruh dari suatu kegiatan, baik dari dampak positif maupun dampak negatifnya. Terlebih kegiatan yang di analisis ini merupakan kegiatan yang merusak lingkungan.
Diharapkan melalui analisis ini dapat diketahui sejauh mana dampak negatif yang diakibatkan oleh ulah para masyarakat yang tidak sadar kelestraian lingkungan. Sekaligus merumuskan langkah antisifasi untuk meminimalisir dan menghapuskan dampak buruk yang telah dan akan muncul. Berbagai kegiatan masyarakat yang tidak peduli akan lingkungan ini akan di analisi beberapa dampak di berbagai bidang antara lain :
1. Dampak ekonomi

Dampak ekonomi yang di timbulkan sangat jelas merugikan pemerintah daerah yang mana kerusakan, pencemaran , dan pendangkalan akan menyebabkan beralih fungsinya danau limboto yang semula sebagai tempat objek wisata yang sangat terkenal akan keindahannya menjadi sebuah danau penampungan sampah dengan bau yang tidak sedap serta tempat pembiakan eceng gondok.

2. Dampak Ekologi

Dampak ekologi meliputi segala bentuk perubahan mendasar yang terjadi di sekitar lingkungan danau Limboto. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan antara lain :

a. Pembuangan sisa sampah dan sisa limbah rumah tangga merupakan faktor utama yang menyebabkan tumbuhnya eceng gondok , pertumbuhan populasi eceng gondok yang begitu cepat dan melimpah menyebabkan menyempitnya permukaan danau , eceng gondok yang telah membusuk akan mengendap ke dasar danau sehingga sedikit demi sedikit danau akan menjadi dangkal, selain dari itu berbagai kegiatan para masyarakat nelayan juga menyebabkan terjadinya pengendapan
b. Terjadinya erosi air sungai sekitar danau limboto atau sungai yang mengisi danau limboto, erosi dapat terjadi ketika sungai tidak mampu menanggulangi air hujan dengan aliran yang begitu besar , penyebab hal itu terjadi akibat hutan yang gundul, pembuangan sampah yang tidak tepat oleh masyarakat menyebabkan tersumbatnya aliran sungai sehingga air dengan tekanan tinggi akan mengikis pinggiran sungai dan bermuara ke danau sehingga danau akan mengalami pendangkalan.
c. Pembusukan flora menyebabkan air danau berbau busuk, hal inilah yang membuat danau tersebut menjadi sumber masalah polusi udara, dengan bau yang tidak sedap ini menyebabkan terganggunya berbagai aktivitas di sekitar danau limboto.

3. Sosial

Kerusakan, pencemaran, dan pendangkalan danau limboto mempunyai dampak social masyarakat sekitar danau Limboto. Dampak social tersebut antara lain :
a. Terjadi ketidak sepahaman antara masyarakat sadar lingkungan dan masyarakat yang tidak sadar akan lingkungan. Masyarakat yang tidak sadar akan lingkungan akan selalu melakukan kegiatannya yang mengotori danau dengan membuang sampah dan sisa limbah dapur mereka tanpa menyadari bahwa yang telah dilakukan itu akan merusak lingkungan dan organisme yang ada didanau limboto.




B. Solusi Permasalahan
Salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan melakukan program lomba pembersihan danau limboto yang mana eceng gondok yang diambil oleh masyarakat tersebut akan diberikan kepada pengolahan pupuk organik yaitu oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo, pengelolaan eceng gondok menjadi pupuk ini di lakukan TPA Talumelito.
Keberadaan pabrik pupuk eceng gondok di harapkan mampu mengatasi masalah eceng gondok yang telah memenuhi danau , dengan mengolah eceng gondok menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat petani, dengan harga pupuk yang relatif murah menyebabkan pabrik pupuk harus mengolah eceng gondok lebih banyak lagi, sehingga eceng gondok yang memenuhi danau berangsur-angsur mulai berkurang, dan danau limboto mulai terlihat bersih.
Dalam upaya pemerintah provinsi Gorontalo untuk menyelamatkan danau limboto dengan langkah pengadaan pabrik untuk mengolah eceng gondok menjadi pupuk , di harapkan beberapa aspek-aspek berupa aspek ekonomi , sosial, ekologi serta pendidikan akan menjadi lebih baik. Harapan dari beberapa aspek tersebut antara lain :

1. Aspek ekonomi

Dengan adanya pabrik pupuk eceng gondok dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah, dalam hal ini mengembalikan keindahan danau limboto sebagai objek wisata, kembalinya danau limboto sebagai objek wisata dapat meningkatkan penghasilan daerah . selain itu keberadaan pabrik juga memberikan keuntungan sementara bagi para petani , dalam hal ini pupuk eceng gondok yang di hasilkan yang relatif murah atau harga yang terjangkau bagi para masyarakat petani, sehingga dapat di manfaatkan dengan baik oleh para petani.

2. Aspek sosial

Keberadaan pabrik pupuk eceng gondok di harapkan dapat mengubah pola atau kebiasaan masyarakat sekitar danau limboto yang semula membuang sampah sembarangan khususnya membuang sampah ke danau limboto, menjadi masyarakat yang membuang sampah tepat pada tempatnya sehingga tercipta suatu lingkungan bersih , bebas sampah dan bebas penyakit.

3. Aspek ekologi
Eceng gondok yang telah di bersihkan dan diolah menjadi pupuk eceng gondok maka akan mengurangi populasi eceng gondok di danau limboto, dengan berkurangnnya populasi eceng gondok dapat memperluas permukaan danau dan dapat kelihatan lebih luas, untuk mengembalikan kedalam danau dapat dilakukan dengan cara menguras kembali endapan hasil pembusukan dan erosi, sehingga danau dapat terlihat luas dan dalam seperti semula.















BAB IV Penutup

4.1 . Kesimpulan
Keberadaan pabrik pupuk eceng gondok sangat berpengaruh dengan kelestarian danau limboto, dalam hal ini mengembalikan permukaan danau limboto yang semula telah menyempit akibat perkembangan populasi eceng gondok yang tidak terkendali menjadi lebih luas, populasi eceng gondok yang sangat besar di danau limboto sangat cepat di atasi dengan keberadaan pabrik pupuk di akibatkan karena untuk mendapatkan pupuk eceng gondok 100 Kg membutuhkan 1 ton eceng gondok, jadi keberadaan pabrik pupuk eceng gondok sangat memberikan hasil yang begitu cepat, kemudian eceng gondok yang di olah menjadi pupuk dapat di manfaatkan oleh masyarakat petani dengan harga yang relatif murah,
4.2 Saran
Dilihat dari kebijakan maka Danau Limboto merupakan kewenangan pemerintah provinsi gorontalo, namun pemerintah kabupaten gorontalo tetap berupaya keras untuk menanggulangi kondisi Danau Limboto yang semakin kritis, diantaranya melalui program kerajinan masyarakat yang menggunakan produk enceng gondok
sebagai bahan bakunya, pembuatan batu bata untuk mengurangi lumpur di pinggir danau, dan masih banyak lagi diantaranya normalisasi sungai dan daerah irigasi terutama di wilayah Telaga CS, Limboto CS, dan Batudaa CS. Akan tetapi yang paling penting program pemulihan ini harus diawali dengan tekad bersama dari pemerintah daerah baik bupati dan walikota maupun pemerintah provinsi yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah nasional.







Lampiran : ( Gambar-gambar Danau Limboto Provinsi Gorontalo )

Sebelum Tercemar










Setelah Tercemar









Daftar Pustaka

Sumber 1 : http://www.gorontaloprov.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=220

Sumber 2 :
http://groups.yahoo.com/group/gorontalomaju2020/message/31935

Sumber 3 :
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=saran+mengenai+danau+limboto+gorontalo&btnG=Telusuri&meta=

Sumber 4 :
http://gorontalo.blogdetik.com/tag/danau-limboto/